PTTOGEL — Kementerian Kebudayaan kembali menyelenggarakan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025, sebuah bentuk penghargaan tertinggi negara di bidang kebudayaan. Acara tahap ketiga yang mengusung tema ‘Renjana Penggerak Budaya’ ini digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Kehadiran Negara dalam Kerja Kebudayaan
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menegaskan bahwa penyelenggaraan AKI merupakan penanda kehadiran negara dalam kerja-kerja kebudayaan. Kehadiran ini bukan dimaksudkan untuk menggantikan peran komunitas, sanggar, tokoh adat, seniman, dan para pelaku budaya lainnya. Sebaliknya, negara ingin menegaskan bahwa dedikasi mereka memiliki arti strategis bagi kehidupan bersama sebagai bangsa.
“AKI 2025 dirancang secara bertahap agar kita dapat melihat kebudayaan secara menyeluruh, bukan sekadar sebagai prestasi individual, melainkan sebagai sebuah ekosistem yang hidup. Setiap penghargaan yang diberikan merupakan pengakuan negara atas kerja-kerja yang menjaga ingatan kolektif, memperkaya imajinasi, dan merawat keberlanjutan identitas Indonesia,” jelas Fadli Zon pada Kamis, 18 Desember 2025.
Kategori dan Bentuk Apresiasi
Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 memberikan penghargaan kepada para pelaku budaya dalam tujuh kategori utama. Kategori-kategori tersebut adalah Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Media, Anak, Masyarakat Adat, dan Sastra.
Apresiasi Khusus dan Dukungan Pemulihan
Selain ketujuh kategori utama, Kementerian Kebudayaan juga menganugerahkan Satya Budaya Narendra. Penghargaan khusus dari Menteri Kebudayaan ini diberikan kepada tokoh-tokoh budaya yang perjuangan, jasa, serta karyanya telah menjadi rujukan dan memberikan dampak luas bagi pemajuan kebudayaan Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Di sisi lain, sebagai respons terhadap situasi kebencanaan yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Kementerian Kebudayaan juga memberikan bantuan trauma healing secara simbolis kepada para seniman yang terdampak. Langkah ini merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam merawat, mendampingi, dan mendukung proses pemulihan di tengah komunitas budaya.
Komitmen Jangka Panjang untuk Pemajuan Budaya
Melalui AKI 2025, Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmen jangka panjangnya untuk memajukan kebudayaan, seiring dengan penguatan sumber daya manusianya. Program ini diharapkan dapat menjadi pengungkit kesadaran publik bahwa menjaga kebudayaan sama artinya dengan menjaga keberlanjutan identitas, pengetahuan, dan masa depan bangsa Indonesia.
“Pengakuan negara diharapkan dapat membuka jalan bagi para pelaku budaya, terutama di daerah, untuk memperoleh dukungan yang lebih luas, membangun jejaring kolaborasi, serta menciptakan keberlanjutan bagi kerja budaya yang mereka jalani. Semoga penyelenggaraan AKI dapat menjadi pengingat bahwa kerja kebudayaan akan membentuk fondasi yang kokoh bagi bangsa ini,” pungkas Fadli Zon.
